Photosphere-Interrupt : Sebuah Pengantar
Hah?
Jangan kuatir kalau belum pernah nemu istilah itu di google. Aku sendiri yang membuat mengarangnya. Jadi apa itu, Photosphere-Interrupt? Pada dasarnya seperti foto wide yang dihasilkan dari "jahitan" beberapa foto lewat aplikasi kamera -ya, aplikasi kamera photosphere andalan hehehe- yang pernah saya tulis sebelumnya DI SINI.
Agar mudah bercerita, ada baiknya aku kasi beberapa contoh saja:
Seperti terlihat, dari posisi yang sama, kita bisa menghasilkan foto yang lebih lebar (dengan frame lebih kotak untuk dimasukkan Instagram). Oh ya, di atas mungkin terlihat logo photosphere di tengah gambar, percayalah di file asli logo itu tidak nampak.
Kata dasarnya adalah photosphere. Sudah pernah saya tulis DI SINI termasuk cara pengambilan gambarnya. Intinya adalah 41 gambar yang diambil membentuk bola 360 derajat. Di tulisan sebelumnya saya mencantumkan diagramnya seperti:
I : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
II : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
III : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
IV : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
V : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
II : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
III : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
IV : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
V : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
Dengan hasil seperti ini mungkin kurang terlihat:
Akhirnya saya iseng (ya, ISENG) membuat diagram yang lebih bisa menggambarkan komposisi gambar tersebut. Sekali lagi, mungkin sedikit kurang tepat tapi semoga lebih bisa menggambarkan.
Dugaan saya, mungkin gambar sedikit kurang akurat dari lebar foto tapi semoga lebih bisa dapat gambaran.
Bengong
Jadi, apa itu Photosphere-Interrupt? Istilah ini saya dapatkan sewaktu menanti pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta awal November lalu. Dalam perjalanan ke Singapura, saya menanti keberangkatan pesawat Air Asia di ruang tunggu yang terang benderang dan tidak banyak orang.
Kelihatannya menarik kalau saya buat photosphere. Saya keluarkan ponsel dan bersiap untuk menyalakan aplikasinya saat baru sadar bahwa aku tidak berada di tempat umum. Petugas bisa dengan mudah mendekati dan meminta untuk membatalkan niat, mereka punya banyak kesempatan karena sekali pengambilan butuh waktu 1-2 menit dengan lima kali berputar.
ISENG, saya ambil satu bagian saja. Lima foto di baris tengah dan empat foto di dua baris yang mengapitnya. Kubiarkan dijahit meski tahu takkan jadi bola yang 360. Setelah rampung, ternyata hasilnya lumayan juga, bukan untuk dilihat secara tiga dimensi tapi jadi foto yang lebar, lengkap dengan efek distorsi kameranya.
"Wah mainan baru nih," ujarku dalam hati. "Yeah, right," ujar kepribadianku yang lain. "Udah.... udah..." ujar kepribadianku yang ke tiga. Dan berantemlah kami....
Sesampainya di Singapura, saya segera mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang segera membuat beberapa percobaan dengan teknik ini. Kebanyakan berakhir suram, terpotong-potong. Baru saya sadar, ternyata dasarnya sama yakni tidak boleh terlampau dekat dengan obyek di depan kamera.
Begini akibatnya:
Seperti kapal pecah memang. Tapi bisa dilihat bahwa obyek yang ada di kejauhan (terutama di tengah) tetap konsisten dan tajam. Dari sanalah muncul kesimpulan tersebut.
Saya belum banyak menjelajah beberapa kemungkinan dari jumlah frame yang diambil dengan hasilnya. Nanti akan dibuat bila iseng saya kambuh lagi. Mohon bersabar ya.....
Setelah beberapa percobaan, akhirnya dapat juga gambar bagus seperti:
Di gambar pertama, peraturan tetap saya langgar dan hasilnya bisa terlihat pada kursi rotan yang terpotong, masih bisa dimaklumi kan... Untuk gambar ke dua karena diambil dari kejauhan, hasilnya cukup memuaskan menurut saya.
Oiya, Photosphere-Interrupt juga membantu untuk mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Mungkin karena menjahit beberapa gambar, ada algoritma yang mengolah gambar untuk mencari pencahayaan terbaik. Ini juga contohnya:
Caranya tetap sama, pertahankan postur, awali dengan baris tengah kemudian baris di atasnya dan diikuti baris di bawahnya. Practices makes perfect. But Nobody's Perfect. So why we practice? *disambit*
Iseng.... ya saya tahu kebanyakan iseng dalam post ini. Saya bikin panduan berbahasa inggris di situs Exposure yang bisa ditengok di sini. Sok-sokan pake bahasa Inggris. Lebay memang. huh!
Begini akibatnya:
Seperti kapal pecah memang. Tapi bisa dilihat bahwa obyek yang ada di kejauhan (terutama di tengah) tetap konsisten dan tajam. Dari sanalah muncul kesimpulan tersebut.
Saya belum banyak menjelajah beberapa kemungkinan dari jumlah frame yang diambil dengan hasilnya. Nanti akan dibuat bila iseng saya kambuh lagi. Mohon bersabar ya.....
Setelah beberapa percobaan, akhirnya dapat juga gambar bagus seperti:
Di gambar pertama, peraturan tetap saya langgar dan hasilnya bisa terlihat pada kursi rotan yang terpotong, masih bisa dimaklumi kan... Untuk gambar ke dua karena diambil dari kejauhan, hasilnya cukup memuaskan menurut saya.
Oiya, Photosphere-Interrupt juga membantu untuk mengambil gambar dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Mungkin karena menjahit beberapa gambar, ada algoritma yang mengolah gambar untuk mencari pencahayaan terbaik. Ini juga contohnya:
Caranya tetap sama, pertahankan postur, awali dengan baris tengah kemudian baris di atasnya dan diikuti baris di bawahnya. Practices makes perfect. But Nobody's Perfect. So why we practice? *disambit*
Iseng.... ya saya tahu kebanyakan iseng dalam post ini. Saya bikin panduan berbahasa inggris di situs Exposure yang bisa ditengok di sini. Sok-sokan pake bahasa Inggris. Lebay memang. huh!














