KATA SAYA: IPHONE 6 dan IPHONE 6 PLUS


Iya, saya tidak akan mengulas mengenai fitur dan spesifikasi produk terbaru Apple yang dipaparkan Tim Cook di Flint Center, Cupertino, California, Amerika Serikat, dini hari tadi. Semua sudah tumpah mirip air bah di berbagai situs teknologi maupun berita. Ada yang berkesempatan memegangnya secara langsung seusai acara pasti lebih kompeten untuk berbicara soal itu.

Termasuk juga video pengantar dari orang di balik desain produknya, Jony Ive, dengan gaya bicara yang khas memperkenalkan produk ini. Harus diakui, inilah ciri khas Apple dalam memperkenalkan produk mereka yakni dengan mendongeng, memberi narasi, menyelipkan kata sifat di belakang angka.


Saya tidak akan berbicara mengenai desain seri ini yang meninggalkan identitas produk iPhone sebelumnya mulai dari pinggirannya hingga ukuran layar. Tidak ada pembicaraan soal Apple Watch, atau Apple Pay.

Saya hanya ingin berkomentar dari segi fotografi. Karena inilah yang saya nantikan setiap kali ada pengumuman dari Apple, apa lagi yang baru yang mereka tawarkan.

DISCLAIMER: saya pengguna ponsel Android dan tidak memiliki ponsel dari Apple meski pernah mengoperasikan iPhone 5C (minjem temen). Jadi pahami saja bila sedikit bias :)

Kenapa inovasi dari Apple penting? demi kompetisi. Setidaknya harus diakui bahwa Apple adalah satu dari kiblat produsen gawai di dunia dan setiap fitur yang diumumkan selalu 'dibantai' oleh penggemar dari merek yang lain. Orang tua menyebutnya para "fanboy" *suara petir menggelegar*

Setidaknya keberadaan Apple, atau Microsoft Device alias Nokia, atau........ Blackberry, bisa membuat Android, ponsel dengan populasi sekitar 1 miliar unit bisa terus mawas diri dan tidak terbuai pada perlombaan ukuran layar, resolusi layar, megapiksel kamera, dan prosesor. Ada hal lain yang membuat para pengguna perangkat teknologi terus terbius dengan merek mereka, yakni sewaktu keingintahuan mereka dipancing dan hidup mereka dipermudah oleh teknologi.

Okay kembali lagi ke iPhone 6 atau 6 Plus, saya hanya akan berpatokan pada fitur-fitur fotografi yang ditonjolkan dalam video di atas. Fitur mengenai burst selfie mungkin menarik tapi itu benar-benar gimmicky abis.

SETIA

Tidak mengikuti perlombaan megapiksel, iPhone 6 tetap berpegang pada kamera 8 megapiksel. Mungkin tertinggal dengan kamera 13 megapiksel milik beberapa HP Android lainnya tapi bukan itu pokok masalahnya. Mereka memilih untuk tidak ikut-ikutan dan itu adalah hal yang baik.

Seperti yang diutarakan fotografer Arbain Rambey, megapiksel bukanlah segalanya, kecuali kita ingin mencetak gambar ukuran papan reklame. Barulah megapiksel dibutuhkan untuk memastikan gambar tidak pecah sewaktu dicetak.

Ini bagian yang selalu saya salut dari Apple yang memilih konsentrasi di bagian perangkat keras untuk kamera, dengan memasang lensa dengan bukaan f/2.2 yang membuat kamera lebih cepat di cahaya rendah. Seperti ponsel Xperia dari Sony, kini Apple memiliki perangkat keras untuk menstabilkan gambar setelah sebelumnya mengandalkan kerja perangkat lunak (digital stabilisation) untuk iPhone 6 Plus.

Focus Pixel, itu adalah mekanisme yang diutarakan Cook dalam presentasinya dan diklaim mampu membuat pencarian fokus lebih cepat ditambah dengan fitur exposure control sehingga detail foto terlihat lebih baik.

Itulah yang saya suka dari Apple, fokus terhadap segmen fotografi. Tanpa harus membandingkan megapiksel, mereka bisa bersaing dengan ponsel lain yang memiliki kamera dengan megapiksel lebih besar.

VIDEO

Satu lagi segmen yang disentuh Apple adalah videografi. Ini adalah bidang yang tidak digarap serius oleh produsen ponsel Android lain. Saya bisa bilang bahwa di segmen ini Apple benar-benar berjaya mengemas produk mereka sebagai rekanan para videografer yang andal.

Dalam presentasinya, fitur penting seperti image stabilization diperkenalkan. Mungkin bukan sesuatu yang baru, tinggal menunggu waktu ada adu hasil antara video yang dibuat iPhone 6 dengan merek lain. Namun, dengan hadirnya aplikasi Hyperlapse buatan Instagram beberapa saat sebelum peluncuran, algoritma untuk stabilisasi gambar bergerak tampaknya juga diadopsi.

Beberapa fitur yang dibanggakan seperti video definisi tinggi (1080p) dengan 60 fps serta autofokus berkesinambungan. Yang ciamik, iPhone 6 memungkinkan video diambil dengan kecepatan lambat hingga 240 fps.

Yeah, Xperia Z2 dan Z3 juga bisa. Tapi ada yang terlewat yakni dukungan para produsen aksesoris.

Kartu terakhir dari Apple adalah melimpahnya aksesori iPhone yang khusus ditujukan bagi para fotografer atau videografer. Mampir saja ke situs photojojo.com dan anda akan mengerti maksud saya.

ini salah satu contohnya


Fitur-fitur fotografi maupun videografi ini mampu membuat iPhone 6 berfungsi sebagai kamera sekunder. Perangkat kecil yang beraksi bila perangkat besar tidak bisa atau tidak sempat dikeluarkan. Tinggal menunggu waktu saja munculnya karya-karya videografer menggunakan perangkat kecil tersebut.

JADI?

Menurut saya, ponsel ini tidak membawa sesuatu yang baru tapi setidaknya bisa menggerakkan roda kompetisi sekali lagi. Saya yakin malam ini para teknisi dari perusahaan rival Apple sedang lembur dan rapat untuk menyiapkan strategi mengalahkan fitur-fitur yang mereka umumkan dini hari tadi.

Oh iya, terima kasih untuk Apple telah memberi kado berupa album gratis U2 "Songs of Innocence." Bisa jadi ini motivasi saya menulis malam ini hahaha


TULISAN INI JUGA DIMUAT DI HALAMAN KOMPASIANA

Popular Posts