Mari Membuat Panograf
Panograf adalah karya foto berupa kumpulan foto-foto membentuk foto yang terdiri dari kumpulan foto-foto.
plak!
Baiklah, menurut Wikipedia (sarana pencarian definisi paling gampang, selemah-lemahnya iman), panografi adalah teknik fotografi di mana satu foto digabung dari beberapa foto yang saling menindih. Bisa dilakukan dengan cara pencetakan manual atau menggunakan perangkat lunak.
Menurut Wikipedia pula (kalau ada salah, komplain ke sono ya), adalah seniman David Hockney yang karyanya bisa dilihat di sini, sebagai salah satu pelaku yang mempopulerkan teknik ini pada awal tahun 1980-an. Bisa dimaklumi, karena menurut klaim salah satu presiden Indonesia, saat itu adalah zaman yang enak.
Oleh Hockney, teknik kolase foto itu semula disebut 'joiners' karena....ya foto-foto di-join sama dia. Awalnya menggunakan foto Polaroid untuk mengambil banyak foto dari subyek yang bergerak lantas berganti menjadi sudut pengambilan kamera yang kian beragam.
Hockney sempat kesengsem dengan teknik ini hingga sedikit mencampakkan kegiatan melukisnya karena menganggap foto joiners itu bisa memberikan narasi yang berbeda. Sayang seribu sayang, dia pun lantas frustasi dengan keterbatasan kamera dalam mengambil gambar sehingga meninggalkan fotografi dan kembali ke melukis.
Namun, bukan berarti panografi ikut mandeg karena teknik tersebut tetap dipakai hingga kini. Mungkin kebanyakan untuk gaya-gayaan :)
********
Nah sekian pelajaran singkat dengan bahan yang sepenuhnya dari Wikipedia. Pertanyaannya: apakah foto seperti itu bisa dibuat dengan kamera ponsel? jawabannya IYA dan TIDAK. IYA, karena foto-foto bisa diambil dengan kamera ponsel tapi TIDAK bisa diproses sendirian (setidaknya hingga hari ini) dan harus membutuhkan bantuan dari PC.
KOLASE
Sekarang dimulai dari foto. Untuk menghasilkan foto panograf, kita harus bisa mengambil beberapa foto atas satu obyek dengan berbagai sudut pandang pengambilan. Awalnya, ambil gambar pertama kemudian ambil foto-foto selanjutnya dengan menggerakkan (sedikit) kamera ke kiri, ke kanan, atas, dan bawah hingga dapat foto-foto yang banyak.
Jangan pelit ambil gambar, untuk menggabungkan beberapa foto butuh gambar yang saling berpotongan. Peluang foto kita terjahit dengan mudah adalah dengan menyuplai gambar yang lebih banyak.
Masalah akan muncul, bagaimana kita bisa mengetahui sudah ada foto apa saja yang diambil? Kendala ini pasti ditemui karena kecenderungan yang kerap muncul adalah kita fokus menggarap obyek foto tapi kerap lupa mengambil foto daerah pinggirannya.
Begitu gambar dijepret, bisa dipastikan kita sudah lupa posisi 5-8 gambar terdahulu. Kecuali kita memang punya ingatan yang kuat (yg saya sedikit sangsi mengingat....ya gitu deh).
Tiba-tiba saya teringat dengan aplikasi FOCAL yang beberapa waktu pernah dipasang di ponsel. Ulasannya ada di sini.
Salah satu fiturnya adalah PicSphere yang bertujuan membuat foto panorama 360 derajat mirip Photosphere.
Bentar-bentar... jangan dilemparin dulu. Sumpah kali ini ga ngomongin Photosphere :)
Sewaktu menjajal aplikasi ini, teringat tampilannya tidak sesederhana Photosphere dengan susunan foto yang lebih rapat dan padat. Output file tanpa terjahit bisa didapatkan dengan mudah di gallery setelah diambil meski tidak sampai dijahit oleh aplikasi.
Dengan aplikasi tersebut, kita bisa mengambil gambar untuk membuat panograf dan bisa mengetahui foto apa saja yang sudah terambil. Kalau masih kurang yakin, kita bisa mengambil sekitarnya lagi. Dan hasilnya pun nongol di folder CAMERA.
AIS AIS BEBIH
Setelah foto terkumpul, sekarang bagian "TIDAK" yang sudah disebutkan sebelumnya. Ada beberapa aplikasi yang bisa dijajal, misalnya Photoshop. Tapi untuk yang belum punya salinan software yang resmi, bisa mempertimbangkan untuk memakai versi bajakan memanfaatkan aplikasi yang tersedia secara gratis.
Itulah kemudian nama Microsoft Image Composite Editor yang sudah pernah saya bahas sebelumnya. Instruksi pemakaian bisa dibaca di postingan tersebut, silakan dibaca saja.
Jadi, langkah yang dilakukan adalah memindahkan foto-foto kita di sebuah folder terpisah. Pilih NEW PANORAMA, pilih seluruh foto dalam folder dan biarkan aplikasi bekerja.
Setelah jadi, mungkin terlihat mirip Photosphere. Itu wajar karena prosesnya belum rampung, Pada bagian CAMERA MOTION, biasanya hasilnya muncul dalam pengaturan ROTATING MOTION. Ubah setelah itu ke PLANAR MOTION. Ada tiga versi yang bisa dicoba. Saya belum jajal apa saja bedanya.
PSEUDO PANOGRAPH
Dari beberapa percobaan (baru empat kali), hasilnya memang belum sempurna. Saat ditransfer ke ponsel (untuk diunggah ke media sosial), daerah transparan di sekitar foto menjadi warna hitam. Mungkin bisa diulik lagi di aplikasi rekayasa gambar.
Dua foto ini dibuat dari proses yang saya tuliskan di atas. Maaf bila kurang gambar pendamping, file asal ternyata sudah dibersihkan :(
Yg pasti, saya tidak ambil gambar terlalu banyak. Untuk hasil yang lebih baik kelihatannya harus banyak-banyak ambil gambar dari sudut pandang lain serta perhatikan daerah pinggirannya bakal seperti apa.



