MARI MENJAJAL: FOCAL

Kalau bisa diitung, mayoritas isi blog ini ga jauh dari aplikasi kamera cabutan yang bisa mengambil gambar photosphere. Kalian pasti sudah bosan, karena saya juga ikut bosan. Bukan kenapa-napa, masih banyak hal soal fotografi kamera ponsel yang layak untuk diulik lebih lanjut lagi, begitu banyak potensi yang belum tergali hingga kini.

Itulah yang menjadi cita-cita founding father dari blog ini (yakni saya). Untuk menyuarakan yang tidak tersuarakan. Dan memakan apa yang tidak termakan hahaha.....

Mari mencoba topik yang segar saja. Mari mengulas aplikasi. Aplikasi kamera.

Ini blog soal fotografi dengan kamera ponsel, tentu saja akan banyak memuat hal soal ini. Mohon dimaklumi :)



Aplikasi yang saya jajal kali ini berjudul FOCAL yang dibuat oleh TEAM BBQ, bisa didapatkan secara gratis di PLAY STORE. Ada pula versi sumbangan senilai 4,11 dollar AS yang bisa diunduh DI SINI. Untuk sementara saya belum menjajal versi sumbangan, tapi menurut deskripsinya hampir tidak ada perubahan dengan versi gratis. Ini menjadi alasan kenapa teman-teman harus mendukung pengembang dengan membeli versi sumbangannya. Saya? Saya kan jajal *dilempar sepatu*

Kalau boleh cerita, aplikasi FOCAL ini berasal dari proyek yang masuk dalam Cyanogenmod, pembuat Custom ROM ponsel Android yang cukup banyak penggunanya. Namun karena suatu hal (yang saya yakin bukan gara-gara rebutan pacar), tim pengembang memutuskan keluar dari tim Cyanogenmod dan merilisnya sebagai aplikasi terpisah. Barangkali terkait dengan keputusan tim Cyanogenmod yang beralih dari jalur indie ke jalur mainstream.

Pengalaman saya dengan aplikasi ini unik. Pertama kali saat diluncurkan, saya memberinya dua bintang dalam kolom ulasan di Play Store. Kenapa? Karena tidak bisa dijalankan di Samsung Galaxy S2 saya. Hal ini disesalkan tapi dimaklumi, mereka tim kecil, belum punya waktu banyak untuk mengetes dengan begitu banyak tipe dan jenis ponsel Android di pasaran. Strategi utama tim kecil lainnya adalah mendahulukan tipe yang populer saat itu seperti Galaxy S3 atau S4.

Entah kenapa, saya iseng memasang aplikasi itu lagi. Yeah, ISENG.



SIMPEL




Tampilan antarmuka dari aplikasi FOCAL banyak terinspirasi dari aplikasi kamera Android Jelly Bean, ada tombol biru di pinggir untuk mengambil gambar. Bedanya, FOCAL lebih minimalis lagi dengan menu yang muncul bila kita mengusap jari dari kiri layar ke tengah. Foto yang sudah diambil sebelumnya bisa dimunculkan dengan sapuan dari atas ke bawah (seperti foto di atas). Ini tampilan menu-nya:


Aku sebut satu per satu saja, siapa tahu kurang jelas terlihat: FLASH, WHITE BALANCE, SCENE MODE, HIGH DYNAMIC (HDR), EFFECTS, EXPOSURE COMPENSATION, BURST MODE, TIMER MODE, dan SETTINGS. Cukup lengkap meski fitur Timelapse belum terlihat.

Bagi yang kerap mengutak-atik parameter kamera, layar menu juga menganut konsep Widget yakni parameter tertentu bisa ditampilkan secara bersamaan. Misalnya EXPOSURE COMPENSATION, TIMER MODE, dan HDR bisa ditampilkan bersamaan sehingga utak atik bisa dilakukan lebih cepat. Hanya butuh sekali sentuhan dan layar tersebut akan bertahan sampai logonya disentuh lagi.



Selain sapuan menu, mode pengambilan gambar juga bisa diakses dengan menahan tombol shutter. Menu-menu pun bermunculan yakni kamera biasa, panorama, video, picsphere, dan kamera depan.


Photosph.......

Ya, bila melihat icon ke dua dari kanan maka muncul lambang yang dikenal bila mengikuti blog saya. Logo photosphere. Maaf kalau merasa tertipu karena ternyata postingan ini tidak bisa jauh-jauh dari photosphere :)

Namun, FOCAL patut diberi acungan jempol karena -setahu saya- membuat aplikasi pembuat panorama 360 derajat selain kamera buatan Google.Tampilannya pun sedikit berbeda dengan photosphere di kamera Google.


Caranya, kita mengambil gambar dan diakhiri dengan sentuhan yang lama di tombol shutter. Bagaimana hasilnya? saya tadi sempat menjajal untuk mengambil photosphere (eh picsphere!) dan butuh waktu untuk terbiasa. Salah satunya aplikasi kurang halus dan lancar dalam menangkap gambar.

Begitu tersisa gambar terakhir untuk ditangkap, tiba-tiba kamera crash dan balik ke Home Screen. Yah begitulah. Untunglah (atau sayangnya?) output fotonya adalah individu sehingga bisa diambil dan digabung dengan piranti lunak lain. Kebetulan saya coba ke Microsoft Image Composite Editor (bentar lagi saya ulas terpisah) dan hasilnya boleh juga:


Well, dipikir-pikir masih berantakan juga sih.... Tapi lumayan lah usahanya. Ini upaya pertama, butuh latihan dulu.

Singkat kata, ini aplikasi yang layak dijajal, kecuali bagi anda yang tidak bisa tahan dengan perangkat lunak yang gampang crash, takut kehilangan momen spesial gara2 ponsel ngadat setelah hang.

Saya sendiri mempertahankan aplikasi ini di ponsel saya. Tetap yakin bahwa update-update selanjutnya bakal membuat FOCAL kian beringas di masa mendatang :)

Popular Posts