Testing Cheap-Ol-Bastard Waterproof Case
Aku percaya, selalu ada barang yang unik setiap kali berkunjung ke supermarket Ramayana yang ada di dalam Pasar Palmerah, Jakarta. Hari ini kembali kubuktikan.
Waterproof case ini bukan berarti tidak berguna sama sekali. Mungkin saja dengan penggunaan satu kali, untuk paparan air yang minimal, bisa setidaknya menyelamatkan gadget kita dari gempuran air. Misalnya saat dibawa menerobos hujan.
Supermarket yang terletak di lantai tiga itu bisa dijangkau melalui tangga yang ada di bagian tengah pasar modern (berjarak 100 meter kurang dari kantor). Awalnya aku iseng saja mau ke sana, setelah makan nasi sayur asem (rasanya kurang pas diceritakan di sini hehehe), aku pengen jalan-jalan saja ke supermarket ini.
Aku tidak perlu jauh mencari, tempat yang kumaksud ada di rak perkakas, terletak di pojok supermarket, berbatasan dengan seksi garmen. Di rak ini, terpajang perkakas pertukangan, maupun kebutuhan rumah seperti kran plastik, lampu malam, hingga pengisi daya ponsel.
Rak yang menempel di pilar gedung itulah yang menarik perhatianku. Beberapa bulan lalu, sewaktu berkunjung ke sana, saya menemukan perkakas untuk menambal ban mulai alat mencungkil ban luar hingga pasta untuk dioles ke ban dalam. Beberapa saat kemudian, aku menemukan senter clip-on ke topi seharga Rp 10.000 saja.
Hari ini barang-barang tersebut sudah raib entah kemana. Namun aku tidak kecewa, karena disana sudah digantikan dengan lembaran-lembaran plastik berwarna biru, putih, dan merah muda. Segera saja keingintahuan saya timbul. Kudekati rak itu, berjongkok dan mengambilnya.
Ooh, ternyata pelindung tahan air untuk gadget seperti smartphone dengan berbagai ukuran mulai 5 inchi hingga ukuran iPad. Boleh juga untuk buatan China, pikirku dalam hati sambil mencari label harga. Sekali lagi saya harus terkejut.
Rp 3.000 !!!
Itulah harga yang tercetak di label harga tersebut.
sayangnya (atau untungnya) penglihatan saya tidak salah. Waterproof case ukuran 5 inchi seharga Rp 3.000, ukuran lebih besar lagi seharga Rp 5.000, ada lagi kemasan dengan lubang tiup (entah untuk apa) seharga Rp 15.000.
Iseng pula yang akhirnya mendorong saya untuk mengambil masing-masing untuk dibawa pulang (setelah dibayar tentunya). Namun tidak secepat itu, karena saya mendapati beberapa item punya cacat seperti ada yang sobek dan sebagainya. Saya pun mencari barang yang bentuknya paling "sempurna" di mata saya (cieeeeee) dan segera membawanya ke kasir.
BEBERAPA MENIT KEMUDIAN
Sampailah saya ke kantor, segera digelar tiga item yang saya beli di atas meja. Lama dipandang, entah mengagumi atau heran, pelindung gadget kita bisa didapatkan dengan harga Rp 3.000 saja. Bila dirunut dari keuntungan supermarket, biaya pengiriman, dan biaya pembuatan di negara asal, BERAPA HARGA AWAL BARANG INI???
Okay, yang sebelah kiri kubeli dengan harga Rp 3.000, sebelah kanan dengan harga Rp 5.000 dan di tengah seharga Rp 15.000. Bagi yang tidak percaya, ini struknya:
Abaikan item pertama, itu selai cokelat yang kubeli untuk... Ah sudahlah :)
SERBA PLASTIK
Kuamati tiga produk ini, memang digarap cukup meyakinkan. Menggunakan bahan serba plastik dengan tempat untuk memasukkan tali untuk dikalungkan atau sebagainya. Untuk mencegah air masuk dari tempat memasukkan ponsel, pembuatnya memakai sejenis ziplock.
Demikian beberapa gambar waterproof case ini dari berbagai sudut pengambilan gambar.
Ada dua sisi, sisi pertama transparan yang dipastikan untuk menghadap layar smartphone kita. Sewaktu menjajal beberapa ponsel (kebetulan semuanya buatan Samsung) layar tetap bisa dioperasikan menggunakan sentuhan dari balik plastik pembungkus ini.
Sisi satunya, isinya bla bla bla promosi mengenai fungsi dan pemanfaatannya. Bahwa produk ini bisa cocok dibawa saat berwisata dekat air, bisa menjauhkan pasir dan air.
Sekarang item ke tiga, paling mahal. Bentuknya tidak persegi dan ada ujung seperti tiupan balon.
Berbeda dengan dua item sebelumnya, segel versi ini lebih baik. Menggunakan dua buah ziplock yang kemudian dilipat dan diikat menggunakan velcro. Harus diakui, metode tersebut meyakinkan, mirip dengan waterproof case milikku (yang akan diceritakan dalam waktu dekat ini).
Hanya saja, aku belum mengerti soal fungsi tiupan balon di ujung satunya. Apakah untuk mengembungkan kantong lain di dalam, atau beberapa teman berkomentar bahwa ini untuk menyedot udara dari dalam. Masa aku harus pakai pompa vacuum?
BENARKAH ANTI AIR?
Pertanyaan yang paling mengganggu setelah mengamati tiga barang ini adalah: "APAKAH BAKAL BERFUNGSI?"
Itulah sebabnya, simulasi harus dilakukan. Cara paling mudah untuk memeriksa fitur anti air adalah memasukkannya dalam air. Tentu saja aku tidak sepolos itu langsung memasukkan perangkatku di dalamnya. Sebagai gantinya aku menggunakan selembar kertas. Bila ada air sedikit pun yang masuk, harusnya akan langsung terlihat.
Dan kemudian, bagian paling menarik, saatnya uji coba. Agar tidak dituding ada rekayasa visual maupun sebagainya, saya memutuskan untuk memvideokan uji coba ini.
Dan seperti saya duga sebelumnya, ada salah satu waterproof case yang lantas bocor dan membasahi kertas di dalamnya. Yakni case paling murah.
Dua barang yang lain tetap utuh sewaktu dikeluarkan dari keran air, terlihat kertas yang masih kering dari luar. Namun begitu dikeluarkan, ternyata waterproof seharga Rp 5.000 juga mulai basah. Berbeda dengan waterproof case yang seharga Rp 15.000.
Kesalahan tidak sepenuhnya terletak pada konsumen yang tidak teliti memilih barang untuk dibeli. Oh hell, kita ga salah seharusnya. Di rak supermarket tersebut, barang dengan berbagai kondisi dan kerusakan dipajang berbarengan, siapa pun yang tidak teliti pasti mencomot barang rusak.
TUKANG BECAK
Lho? Kenapa tukang becak?
Saya jadi teringat sebuah kisah humor mengenai tukang becak yang mengangkut penumpang. Penumpang itu sebelumnya ngotot ingin bayar sangat murah, oleh tukang becak diiyakan. Selama perjalanan, si tukang becak jalan ugal-ugalan bikin penumpangnya ketakutan. Akhirnya dia komplain, dan dijawab dengan santai oleh tukang becak: "MURAH KOK MAU SELAMAT"
Meskipun bernada humor, kisah tersebut selalu menggambarkan bahwa seringkali harga sebuah produk juga menggambarkan keseriusan sebuah produk dibuat. Tidak sekadar indah, tapi penjaminan mutu agar berfungsi sebagaimana diiklankan.
And here is the million dollar question: "Bersediakah menitipkan nasib gadget anda seharga XXXXX (isi dg harga pas beli) ke perangkat yang harganya Rp 3.000/5.000/15.000 ?"
Waterproof case ini bukan berarti tidak berguna sama sekali. Mungkin saja dengan penggunaan satu kali, untuk paparan air yang minimal, bisa setidaknya menyelamatkan gadget kita dari gempuran air. Misalnya saat dibawa menerobos hujan.
Buat saya, waterproof case ini tidak akan saya pakai untuk menantang air atau membuat foto di dalam air. Tapi sebagai pelindung saja. Setidaknya perlindungan beberapa menit semoga bisa membuat perbedaan hidup dan mati (ga segitunya kaliiiii).
Bagaimana jawaban anda?



















