Membuat "Virtual Tours" dari Kumpulan Photosphere
"UGH! Photosphere lagi??!" mungkin itu ada di benak anda.
Seperti terlihat di Pantai Padang-Padang, Bali, garis pantainya berantakan. Semua terjadi bisa karena saya kurang konsisten dalam berputar. Saya baru sadar saat dalam perjalanan pulang dan tidak ada kesempatan untuk mengulangnya. Menyebalkan bukan?
Okay! balik lagi ke halaman profil di Google Views. Di bawah foto kita akan ada menu untuk menggabungkan photosphere. Harusnya jelas terbaca karena dibuat kontras dengan latar belakang putih.
Yang kita lakukan adalah memilih "SELECT IMAGES" lantas bermunculan tanda centang di daftar photosphere kita.
Tinggal pilih saja, photosphere mana saja untuk digabung dan kembali ke tulisan di atas dan pilih "CONNECT IMAGES" dan layar pun kembali untuk memprosesnya. Untuk tujuan demonstrasi kali ini, saya memilih untuk menggabungkan beberapa photosphere yang dibuat di Singapura. Bukan mau sok gaya, tapi karena ini photosphere yang tersisa (yang lain sudah digabung).
Layar berikutnya adalah tampilan antarmuka untuk mengedit virtual tour kita. Separuh layar dipakai untuk peta yang bisa disetel berupa mode MAP atau SATELLITE dan separuh lagi tampilan realtime bagaimana photosphere dan daftar photosphere yang hendak digabung:
Di sini lah keasyikannya dimulai, tinggal mengatur rute seperti apa yang ingin anda sajikan kepada penonton. Setiap titik bisa diatur agar panah yang dituju bisa sesuai dengan orientasi gambar. Akhirnya hasilnya seperti ini, kurang sempurna karena ternyata saya kurang banyak mengambil photosphere.
Bila menemui titik kuning di peta, saya menduga itu adalah street view yang dibuat oleh Google sendiri. Ternyata hal itu bisa digabungkan dengan photosphere milik kita untuk menghasilkan virtual tour sendiri. Sayangnya, hingga kini menggabungkan photosphere dari dua user atau lebih belum jelas bisa atau tidak.
Begitu rampung, pilih PUBLISH dan virtual tour kita pun rampung. Photosphere yang kita gabungkan bakal menjadi satu dengan logo khusus di ujung kanan atas.
Bila memiliki photosphere yang lain, kita bisa menggabungkan dengan kompilasi tersebut. Dengan demikian, virtual tour yang dimiliki bisa disempurnakan lebih lengkap lagi. Ini bermanfaat bila anda sedang membuat proyek membuat virtual tour yang digarap secara perlahan.
Dan hasilnya seperti ini:
Demikian tutorial ini, semoga bisa dipakai untuk memperkaya tampilan blog atau web anda. Silakan dicoba sendiri.
"Mohon maaf" Hanya itu yang saya punya hehehehe....
Okay, saya baru saja kembali dari perjalanan ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, rangkaian pulau yang ada di wilayah timur Indonesia. Kunjungannya tidak lama, hanya (hanya) empat hari, tapi untunglah kesempatan itu saya manfaatkan untuk mengumpulkan beberapa photosphere.
Setiba di Jakarta, seluruh photosphere tersebut saya unggah ke GOOGLE VIEWS dan butuh beberapa menit sebelum tampil di sana. Tapi saya tidak berhenti di sana, saat di Sikka, saya berangkat dengan niatan untuk membuat Virtual Tour atau rangkaian photosphere yang terkait sehingga penonton bisa berjalan layaknya di sana.
Hasilnya seperti di bawah ini:
Views: Sikka, East Nusa Tenggara, Indonesia by Didit Putra
Virtual Tours ini dibuat di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, berjarak 50 kilometer dari pusat kota Maumere. Desa ini menjadi salah satu lokasi kunjungan rombongan Journalist Trip terkait Hutan Kemasyarakatan.
Atau yang ini:
Virtual Tours ini dibuat di Desa Watumerak, Kecamatan Doreng, berjarak 50 kilometer dari pusat kota Maumere. Desa ini menjadi salah satu lokasi kunjungan rombongan Journalist Trip terkait Hutan Kemasyarakatan.
Atau yang ini:
Views: Sikka, East Nusa Tenggara, Indonesia by Didit Putra
Patung Bunda Maria di Bukit Nilu. Tempat ini didatangi sebagai bagian dari acarasurvei Kabupaten Sikka pelesir. Sepadan dengan perjalannya, bukit tinggi dengan panorama teluk Maumere tapi dengan pasukan nyamuk yang ganas. Jangan lupa, NTT masih termasuk daerah endemis malaria -__-
Seperti dua contoh di atas, kita bisa bernavigasi dengan panah warna putih atau lingkaran di bawah kursor tetikus. Dengan demikian, kita bisa mengajak siapa pun untuk seolah berada di sana, berjalan-jalan dengan photosphere yang sudah dibuat. Untuk yang masih penasaran bagaimana memasang photosphere di halaman web/blog bisa tengok posting YANG INI.
Satu hal yang saya pelajari, proses membuat virtual tour seperti ini sungguh melelahkan. Butuh kesabaran dan konsistensi. Kenapa sabar, karena kita harus membuat beberapa photosphere yang terkait satu sama lain dan artinya harus berputar 5X sebanyak jumlah photosphere. Ambil contoh di Patung Bunda Maria yang terdiri dari empat buah photosphere berarti saya sudah berputar sebanyak 20 kali seperti orang gila di tempat itu. Bila satu photosphere membutuhkan 41 gambar, artinya saya sudah membuat 164 gambar di lokasi tersebut.
Artinya juga harus tebal muka karena gerak-gerik kita pasti diperhatikan orang, berputar-putar, geser lantas berputar-putar lagi. Itu pun dengan asumsi photosphere kita jadi, bila sedikit goyang atau ponsel nge-hang, runyam sudah.
Dan yang terakhir adalah konsisten. Dari awal kita sudah harus memiliki konsep seperti apakah virtual tour kita. Untuk contoh pertama, saya ambil konsep perjalanan menyusuri jalan Desa Watumerak sehingga rutenya lurus dari bawah ke atas (meski dua photosphere terakhir sedikit berantakan karena terpaut jauh). Sementara itu, contoh ke dua memiliki konsep untuk melihat satu obyek dari berbagai sudut sehingga photosphere yang dibuat sengaja mengelilingi Patung Bunda Maria.
Dua hal itu yang saya pakai untuk membuat virtual tour ke tiga saya di Kabupaten Sikka yakni pemandangan Bukit Kajuwulu. Tempatnya cukup berangin, sangat menyulitkan untuk memegang ponsel dengan stabil. Semoga hasilnya sepadan :)
Patung Bunda Maria di Bukit Nilu. Tempat ini didatangi sebagai bagian dari acara
Seperti dua contoh di atas, kita bisa bernavigasi dengan panah warna putih atau lingkaran di bawah kursor tetikus. Dengan demikian, kita bisa mengajak siapa pun untuk seolah berada di sana, berjalan-jalan dengan photosphere yang sudah dibuat. Untuk yang masih penasaran bagaimana memasang photosphere di halaman web/blog bisa tengok posting YANG INI.
MELELAHKAN
Satu hal yang saya pelajari, proses membuat virtual tour seperti ini sungguh melelahkan. Butuh kesabaran dan konsistensi. Kenapa sabar, karena kita harus membuat beberapa photosphere yang terkait satu sama lain dan artinya harus berputar 5X sebanyak jumlah photosphere. Ambil contoh di Patung Bunda Maria yang terdiri dari empat buah photosphere berarti saya sudah berputar sebanyak 20 kali seperti orang gila di tempat itu. Bila satu photosphere membutuhkan 41 gambar, artinya saya sudah membuat 164 gambar di lokasi tersebut.
Artinya juga harus tebal muka karena gerak-gerik kita pasti diperhatikan orang, berputar-putar, geser lantas berputar-putar lagi. Itu pun dengan asumsi photosphere kita jadi, bila sedikit goyang atau ponsel nge-hang, runyam sudah.
Dan yang terakhir adalah konsisten. Dari awal kita sudah harus memiliki konsep seperti apakah virtual tour kita. Untuk contoh pertama, saya ambil konsep perjalanan menyusuri jalan Desa Watumerak sehingga rutenya lurus dari bawah ke atas (meski dua photosphere terakhir sedikit berantakan karena terpaut jauh). Sementara itu, contoh ke dua memiliki konsep untuk melihat satu obyek dari berbagai sudut sehingga photosphere yang dibuat sengaja mengelilingi Patung Bunda Maria.
Dua hal itu yang saya pakai untuk membuat virtual tour ke tiga saya di Kabupaten Sikka yakni pemandangan Bukit Kajuwulu. Tempatnya cukup berangin, sangat menyulitkan untuk memegang ponsel dengan stabil. Semoga hasilnya sepadan :)
TAPI, BAGAIMANA?
Okay, sekarang saatnya masuk ke sesi tutorial bagaimana membuat virtual tour seperti ini. Sebetulnya mudah karena semua sudah disediakan oleh situs Google Views ini. Mari kita mulai dari tampilan photosphere pengguna yakni saya :)
Bila kita memilih salah seorang pengguna, beginilah halaman profil mereka. Kolom kanan memuat profil singkat serta daftar photosphere yang sudah dibuat. Kolom kiri dibagi menjadi dua yakni contoh photosphere serta titik-titik mereka di peta.
Sebagian dari photosphere tersebut bisa dilihat di Google Maps dan sebagian tidak. Beberapa alasannya, karena hasilnya berantakan (penjahitan yang tidak sempurna), photosphere berada di wilayah privat yang tidak bisa diakses umum, serta satu lagi yakni tidak jelas cakrawala yang ditegaskan dengan garis horisontal.
Kebetulan saya punya tiga contoh photosphere yang dapat kartu merah hehehe... Seperti ini:
Seperti terlihat di Pantai Padang-Padang, Bali, garis pantainya berantakan. Semua terjadi bisa karena saya kurang konsisten dalam berputar. Saya baru sadar saat dalam perjalanan pulang dan tidak ada kesempatan untuk mengulangnya. Menyebalkan bukan?
Okay! balik lagi ke halaman profil di Google Views. Di bawah foto kita akan ada menu untuk menggabungkan photosphere. Harusnya jelas terbaca karena dibuat kontras dengan latar belakang putih.
Yang kita lakukan adalah memilih "SELECT IMAGES" lantas bermunculan tanda centang di daftar photosphere kita.
Tinggal pilih saja, photosphere mana saja untuk digabung dan kembali ke tulisan di atas dan pilih "CONNECT IMAGES" dan layar pun kembali untuk memprosesnya. Untuk tujuan demonstrasi kali ini, saya memilih untuk menggabungkan beberapa photosphere yang dibuat di Singapura. Bukan mau sok gaya, tapi karena ini photosphere yang tersisa (yang lain sudah digabung).
Layar berikutnya adalah tampilan antarmuka untuk mengedit virtual tour kita. Separuh layar dipakai untuk peta yang bisa disetel berupa mode MAP atau SATELLITE dan separuh lagi tampilan realtime bagaimana photosphere dan daftar photosphere yang hendak digabung:
Di sini lah keasyikannya dimulai, tinggal mengatur rute seperti apa yang ingin anda sajikan kepada penonton. Setiap titik bisa diatur agar panah yang dituju bisa sesuai dengan orientasi gambar. Akhirnya hasilnya seperti ini, kurang sempurna karena ternyata saya kurang banyak mengambil photosphere.
Bila menemui titik kuning di peta, saya menduga itu adalah street view yang dibuat oleh Google sendiri. Ternyata hal itu bisa digabungkan dengan photosphere milik kita untuk menghasilkan virtual tour sendiri. Sayangnya, hingga kini menggabungkan photosphere dari dua user atau lebih belum jelas bisa atau tidak.
Begitu rampung, pilih PUBLISH dan virtual tour kita pun rampung. Photosphere yang kita gabungkan bakal menjadi satu dengan logo khusus di ujung kanan atas.
Bila memiliki photosphere yang lain, kita bisa menggabungkan dengan kompilasi tersebut. Dengan demikian, virtual tour yang dimiliki bisa disempurnakan lebih lengkap lagi. Ini bermanfaat bila anda sedang membuat proyek membuat virtual tour yang digarap secara perlahan.
Dan hasilnya seperti ini:
Demikian tutorial ini, semoga bisa dipakai untuk memperkaya tampilan blog atau web anda. Silakan dicoba sendiri.






