Menangkal Air dengan Bagus (Water Proofing with Bagus)

Sengaja dibuat terjemahan menggunakan bahasa inggris agar tidak salah diartikan.
Saat tulisan ini dibuat, Indonesia sedang akrab-akrabnya dengan hujan. Berita banjir pun menjadi hal yang akrab ditemui. Berangkat dari rumah menembus hujan, pulang ke rumah menerobos genangan air. Baju basah, dingin, lelah, emosi, dan segalanya pasti berkecamuk di kepala warga kota.

Sebagai blog yang berisi konten soal ponsel, wajar dong kalau saya ga ingin ketinggalan arus buat bikin tulisan terkait musim hujan. Salah satunya adalah tips untuk menangkal air bagi ponsel anda. Barang elektronik tidak akrab dengan air karena kemasannya yang memang tidak rapat sehingga air bisa masuk melalui celah, menuju ke papan elektronik, dan mengakibatkan arus pendek di sana.

Ponsel yang anda beli dengan harga jutaan itu pun lemah lunglai meski sebelumnya bisa menangkap gambar resolusi tinggi atau memiliki prosesor berkecepatan 1 Gigahertz. Semua tidak ada nilainya saat korslet.

CATATAN: Coret paragraf di atas bila ponsel anda punya karakteristik water resistant seperti Samsung Galaxy S4 Active atau Sony Xperia Z1. Lupakan tulisan ini bila anda punya ponsel seperti dua contoh sebelumnya. (ngambek dot com).

Ada banyak cara untuk memastikan ponsel kita tidak kemasukan air, yang utama adalah menghindari air, menjauhi daerah banjir atau segera berteduh bila hujan turun deras. Namun, bagi kita yang terburu-buru sehingga memutuskan untuk menerobos hujan dan -kalau perlu- banjir, mempersiapkan ponsel kita agar tahan air tidak terhindarkan lagi.

Cara pertama adalah menyimpan ponsel di bagian terdalam dari tas, dengan demikian tidak langsung terpercik air hujan. Cara ini bisa dilakukan dengan cepat tapi bila kita terus-terusan kehujanan, ada kemungkinan air akan menerobos juga dan membasahi ponsel berikut barang berharga lainnya (USB isi film, dompet, atau tisu).
Kesimpulannya, cara ini bisa ditempuh bila anda yakin bisa menerobos hujan dalam durasi tertentu. Bila di tengah jalan terjebak macet, intensitas hujan meningkat, atau bahkan harus menerobos genangan air, selesai sudah.

Cara berikutnya adalah memasukkan ponsel dan barang berharga ke dalam tas keresek dan ujung yang terbuka diikat kemudian dimasukkan ke dalam tas. Lebih tahan lama meski kita tidak bisa menjamin sudah mengikat dengan benar. Ujung barang berharga yang lancip bisa merobek keresek dari dalam (kebanyakan plastik keresek yang beredar didesain untuk cepat terurai sehingga lebih tipis).

Tas keresek bisa diandalkan asal harus diganti setiap saat.

WATERPROOF CASE


Cara lain yang bisa dipakai adalah mendapatkan waterproof case atau tempat khusus bagi ponsel yang bisa menangkal air. Ada banyak jenis produk yang bisa dipakai, dan disesuaikan dengan ukuran ponsel anda seperti dicapac, aquapac, atau yang abal-abal seperti yang saya temukan di Ramayana tempo hari.

Dua nama yang saya sebut sudah terjamin kualitasnya, super sekali dalam menangkal air karena pengamanan lebih baik. Contoh terakhir yang saya sebut tidak direkomendasikan karena...alasan-alasan yang dicantumkan di artikel tersebut. Meskipun harganya murah banget.

Akhirnya saya menemukan solusi tengah-tengah, tidak mahal tapi cukup diandalkan yakni plastik ziploc yang biasa dipakai untuk menyimpan makanan. Sengaja saya pilih bermerk Bagus agar terjamin kualitasnya meski salah satu sisinya tidak bening.

Cara ini sebetulnya sudah lama saya pakai saat liputan di Kabupaten Bandung. Daerah ini adalah langganan banjir sehingga saya pun juga sering nyemplung ke sana. Untuk mengamankan ponsel, notes, dan dompet saya, plastik ini pun saya pakai. Biasanya tersedia di supermarket dengan harga di bawah Rp 20.000 untuk satu boks berisi 30 lembar plastik.


Ini contohnya, stok lama sih, kubeli beberapa tahun lalu. 

Layar tetap bisa dioperasikan dari balik plastik pembungkus meski kemudian jadi lebih sensitif. Begitu terkena air seperti mendapatkan input layaknya sapuan jari.

Sewaktu dicoba, hasilnya memang sedikit buram, karena plastiknya tidak transparan 100 persen, terlebih lagi setelah terkena air. Tapi untuk keperluan pengamanan sudah memadai dan untuk fotografi pun hasilnya masih bisa diterima.




Foto menantang cipratan air ini bisa dilakukan berkat pengamanan dari ziploc. Dengan pengaturan cahaya atau pengolahan di aplikasi gambar, harusnya dampak dari "buram" bisa diminimalisir.

Begitu pula untuk video, tetap bisa berfungsi meski rada deg-degan di awal hehehe...


Kesimpulan saya, metode ini bisa dipakai bila anda kepepet harus mengamankan barang-barang berharga. Meski dengan satu penekanan, kalau bisa jangan gunakan plastik yang sama berulang-ulang, kebocoran bisa saja terjadi.



Sebagai penegasan saja, gunakan tips ini dengan penuh kesadaran dan pertimbangan pribadi. Bila sebanding dengan resikonya, silakan dicoba. Saya tidak menerima klaim bila ponsel anda rusak gara-gara menggunakan cara ini.

Popular Posts