My Guess About Photosphere-taking-technique [UPDATE]
Seperti yang saya ceritakan sebelumnya soal kesempatan mengutak-atik photosphere di postingan sebelumnya, kali ini saya mencoba berbagi apa yang saya ketahui soal fitur baru ini. Bagi yang masih penasaran soal cara mengunduh, bisa langsung berkunjung ke postingan tersebut. Ada tautan untuk mengunduh aplikasi kamera bongkaran secara gratis, meski aku ga tahu tersedia sampai kapan.
Okay, kembali ke bahasan utama. Percobaan pertama membuat photosphere tidak langsung lancar. Hasilnya tidak sepenuhnya sphere atau bundar. Ada daerah yang berwarna hitam padahal aku sudah yakin bahwa seluruh titik telah terpotret. Hasil yang tidak sempurna juga cukup fatal yakni menghilangkan separuh sphere.
Kesalahan pengambilan gambar ini bisa jadi berpulang pada asumsi saya bahwa penempatan titik-titik panduan yang acak mengikuti gambar yang kita ambil (hingga nantinya memenuhi seluruh daerah yang akan dijahit menjadi sphere). Dari titik pertama, saya berkonsentrasi memenuhi daerah disekitarnya. Acak.
Pendekatan itupun aku ganti. setelah rangkaian percobaan membuat sphere dan hasilnya cukup pahit, aku belajar bahwa sebetulnya ada 41 foto yang diambil dalam lima baris gambar panorama. baris ditengah paling panjang sebanyak 13 gambar, diapit dua baris berisi 10 foto dan dua baris paling luar diisi empat foto.
Mari bayangkan lima baris:
I : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
II : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
III : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
IV : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
V : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
Dengan memahami pola pengambilan gambar seperti itu, akupun mencoba pendekatan baru: menggarap satu persatu baris panorama. Mulai dari baris tengah. Dari titik awal, aku berputar searah jarum jam (atau sebaliknya kalau pengen), selesaikan hingga ujung bertemu ujung. Setelah itu pilih mau garap baris II atau III dengan cara yang sama, berputar lagi. Dan seterusnya.
Kita akan berputar lima kali. Percayalah, itu tidak membuat kita terlihat keren. Jadi sebelumnya mohon persiapkan muka yang tebal. Tebal sekali. Hati-hati juga bila berputar di tengah keramaian, kita cenderung pusing pas berputar dan rawan terhadap penjambretan.
Pola tersebut lantas dijahit menjadi bola. Untuk gambar dua dimensinya akan sulit dinikmati. Coba saja tengok contoh hasilnya:
Menggunakan jurus ini, rasio keberhasilan saya meningkat pesat. Hampir ga ada gambar gagal kecuali ada spot hitam yang bisa dilihat di gambar diatas. Mungkin ada teknik yang lebih sempurna, mohon dibagi saja.
Saat ini gambar photosphere baru bisa dinikmati secara nyaman di Google+. Mungkin dengan bocornya aplikasi ini, akan lebih banyak photosphere yang beredar dan membuat pengembang aplikasi menyiapkan wadah yang layak.
untuk beberapa karya photosphere saya, bisa ditengok di akun G+ disini.
Selamat mencoba!
UPDATE!!
Pada tanggal 30 Juli, Google merilis video mengenai teknik mengambil photosphere... Semoga dengan video ini bakal lebih jelas :)
Sekian dan terima kasih!
Okay, kembali ke bahasan utama. Percobaan pertama membuat photosphere tidak langsung lancar. Hasilnya tidak sepenuhnya sphere atau bundar. Ada daerah yang berwarna hitam padahal aku sudah yakin bahwa seluruh titik telah terpotret. Hasil yang tidak sempurna juga cukup fatal yakni menghilangkan separuh sphere.
Kesalahan pengambilan gambar ini bisa jadi berpulang pada asumsi saya bahwa penempatan titik-titik panduan yang acak mengikuti gambar yang kita ambil (hingga nantinya memenuhi seluruh daerah yang akan dijahit menjadi sphere). Dari titik pertama, saya berkonsentrasi memenuhi daerah disekitarnya. Acak.
Pendekatan itupun aku ganti. setelah rangkaian percobaan membuat sphere dan hasilnya cukup pahit, aku belajar bahwa sebetulnya ada 41 foto yang diambil dalam lima baris gambar panorama. baris ditengah paling panjang sebanyak 13 gambar, diapit dua baris berisi 10 foto dan dua baris paling luar diisi empat foto.
Mari bayangkan lima baris:
I : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
II : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
III : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
IV : [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] - [ ] -[ ] - [ ] - [ ] - [ ]
V : [ ] - [ ] - [ ] - [ ]
Dengan memahami pola pengambilan gambar seperti itu, akupun mencoba pendekatan baru: menggarap satu persatu baris panorama. Mulai dari baris tengah. Dari titik awal, aku berputar searah jarum jam (atau sebaliknya kalau pengen), selesaikan hingga ujung bertemu ujung. Setelah itu pilih mau garap baris II atau III dengan cara yang sama, berputar lagi. Dan seterusnya.
Kita akan berputar lima kali. Percayalah, itu tidak membuat kita terlihat keren. Jadi sebelumnya mohon persiapkan muka yang tebal. Tebal sekali. Hati-hati juga bila berputar di tengah keramaian, kita cenderung pusing pas berputar dan rawan terhadap penjambretan.
Pola tersebut lantas dijahit menjadi bola. Untuk gambar dua dimensinya akan sulit dinikmati. Coba saja tengok contoh hasilnya:
Menggunakan jurus ini, rasio keberhasilan saya meningkat pesat. Hampir ga ada gambar gagal kecuali ada spot hitam yang bisa dilihat di gambar diatas. Mungkin ada teknik yang lebih sempurna, mohon dibagi saja.
Saat ini gambar photosphere baru bisa dinikmati secara nyaman di Google+. Mungkin dengan bocornya aplikasi ini, akan lebih banyak photosphere yang beredar dan membuat pengembang aplikasi menyiapkan wadah yang layak.
untuk beberapa karya photosphere saya, bisa ditengok di akun G+ disini.
Selamat mencoba!
UPDATE!!
Pada tanggal 30 Juli, Google merilis video mengenai teknik mengambil photosphere... Semoga dengan video ini bakal lebih jelas :)
Sekian dan terima kasih!

