Jelly Bean... or Jelly Mean?
Sejak tiga bulan terakhir, aku punya kebiasaan baru buka-buka situs Sammobile yang isinya menceritakan soal update sistem operasi Android untuk Samsung Galaxy S2 menjadi Jelly Bean. Update diberikan secara bertahap dan dilakukan untuk setiap negara secara terpisah. Jadi bisa dibayangkan begitu dongkolnya aku melihat daftar negara yang dapat update terus bertambah sementara Indonesia masih kosong.
Semua berubah sebulan lalu. Pas iseng-iseng buka dan memelototi daftar negara penerima, mendadak aku mendapati nama Indonesia dalam kondisi aktif. Artinya update Jelly Bean sudah tersedia!!!! YAY!!!
Masalahnya, aku sedang berada di Jakarta, aku belum tahu dimana gerai Samsung terdekat. Kalau di Bandung, aku biasa mendatangi gerai di Bandung Electronic Center (BEC) lantai paling atas. Disana nyaman dan sepi. Pulangnya pun bisa cuci mata.....liat komputer :))
Akhirnya aku menunggu pulang ke Bandung karena ada Wifi dirumah (catatan: saat itu belum sadar kalau di kantor ternyata ada wifi yang kencang *dubrak*). Disana aku langsung update tanpa hapus data-data maupun aplikasi yang terpasang.
Hasilnya?
Awalan, animasi splash screen lebih bagus ketimbang versi-versi sebelumnya. Saat Gingerbread, animasi logo Samsung patah-patah, versi Ice Cream Sandwich lebih halus dan sekarang saat Jelly Bean lebih halus lagi. (btw, ini ga penting ya hahaha)
Tampilan Home Screennya lebih bisa diutak atik. fontnya lebih mudah dibaca. Project Butter? entahlah? aku lupa membandingkan halusnya transisi layar saat masih ICS....
Ada sedikit perubahan dalam pengaturan folder file Android. Untuk file gambar, dokumen, video, sekarang dikelompokkan dalam file manager.
Well, untuk daftar keunggulan Jelly Bean yang lain aku rasa bisa ditemui di banyak situs ulasan teknologi lainnya. Itu bukan niat saya saat bikin postingan satu ini.
Yang membuat saya terpukul (cieeee) dengan update Jelly Bean adalah hilangnya beberapa fitur yang mungkin dianggap ga penting bagi orang lain tapi penting buat saya.
Paling utama adalah hilangnya fitur "Action Shot" dari kamera Android. Apa itu? fitur ini memadukan multiple exposure dengan panorama. Singkat kata, kita membuat panorama dengan mengikuti obyek yang bergerak. Hasilnya, ada foto panorama dengan rangkaian obyek yang bergerak.
Bingung? biar hasilnya yang berbicara :)
Keren kan? KEREN BANGET menurutku. Aku telat sadar fitur ini sewaktu upgrade ke ICS. Aku kira fitur ga jelas, tapi begitu akrab dengan fitur panorama dan iseng-iseng pakai fitur Action Shot, aku sendiri sampai bengong. Ini asik banget kalau ngambil gambar olahraga. Bayangkan saja pelari yang melintas bisa diambil berbagai pose di satu gambar.
Bahkan sewaktu Samsung Galaxy S4 merilis fitur Drama Shot, aku ketawa saja karena prinsipnya sama yakni multiple exposure, bedanya dilakukan dalam satu frame. Aku tetap lebih suka fitur ini.
TAPI Samsung mencomotnya di upgrade OS-nya. Sedih? ya.
Aku coba cari aplikasi serupa di Play Store, sudah siap bayar kalau ada yang menawarkan. Tetap ga ada. Sedih? ya.
Di OS yang baru, tidak banyak fitur kamera yang baru. hanya panorama. hanya panorama.
Satu lagi yang nyesek, aplikasi Video Maker ternyata juga dihapus dari jajaran aplikasi. Aplikasi ini sebetulnya jarang kupakai tapi lumayan efektif untuk membuat film dari potongan video di kamera. Yang ada di Play Store kebanyakan sulit diandalkan.
Kamera video di OS yang baru memang menawarkan fitur pause recording. Artinya saat merekam, kita bisa jeda sejenak lantas dilanjutkan. Kelemahannya, tidak bisa mengatur transisi dan yang paling mengkhawatirkan adalah kerap crash. Ga bisa diandalkan.
Jadi sekian dulu curhat ga jelas untuk hari ini... Semoga saya dibukakan pintu hidayah :))
Semua berubah sebulan lalu. Pas iseng-iseng buka dan memelototi daftar negara penerima, mendadak aku mendapati nama Indonesia dalam kondisi aktif. Artinya update Jelly Bean sudah tersedia!!!! YAY!!!
Masalahnya, aku sedang berada di Jakarta, aku belum tahu dimana gerai Samsung terdekat. Kalau di Bandung, aku biasa mendatangi gerai di Bandung Electronic Center (BEC) lantai paling atas. Disana nyaman dan sepi. Pulangnya pun bisa cuci mata.....liat komputer :))
Akhirnya aku menunggu pulang ke Bandung karena ada Wifi dirumah (catatan: saat itu belum sadar kalau di kantor ternyata ada wifi yang kencang *dubrak*). Disana aku langsung update tanpa hapus data-data maupun aplikasi yang terpasang.
Hasilnya?
Awalan, animasi splash screen lebih bagus ketimbang versi-versi sebelumnya. Saat Gingerbread, animasi logo Samsung patah-patah, versi Ice Cream Sandwich lebih halus dan sekarang saat Jelly Bean lebih halus lagi. (btw, ini ga penting ya hahaha)
Tampilan Home Screennya lebih bisa diutak atik. fontnya lebih mudah dibaca. Project Butter? entahlah? aku lupa membandingkan halusnya transisi layar saat masih ICS....
Ada sedikit perubahan dalam pengaturan folder file Android. Untuk file gambar, dokumen, video, sekarang dikelompokkan dalam file manager.
Well, untuk daftar keunggulan Jelly Bean yang lain aku rasa bisa ditemui di banyak situs ulasan teknologi lainnya. Itu bukan niat saya saat bikin postingan satu ini.
Yang membuat saya terpukul (cieeee) dengan update Jelly Bean adalah hilangnya beberapa fitur yang mungkin dianggap ga penting bagi orang lain tapi penting buat saya.
Paling utama adalah hilangnya fitur "Action Shot" dari kamera Android. Apa itu? fitur ini memadukan multiple exposure dengan panorama. Singkat kata, kita membuat panorama dengan mengikuti obyek yang bergerak. Hasilnya, ada foto panorama dengan rangkaian obyek yang bergerak.
Bingung? biar hasilnya yang berbicara :)
Keren kan? KEREN BANGET menurutku. Aku telat sadar fitur ini sewaktu upgrade ke ICS. Aku kira fitur ga jelas, tapi begitu akrab dengan fitur panorama dan iseng-iseng pakai fitur Action Shot, aku sendiri sampai bengong. Ini asik banget kalau ngambil gambar olahraga. Bayangkan saja pelari yang melintas bisa diambil berbagai pose di satu gambar.
Bahkan sewaktu Samsung Galaxy S4 merilis fitur Drama Shot, aku ketawa saja karena prinsipnya sama yakni multiple exposure, bedanya dilakukan dalam satu frame. Aku tetap lebih suka fitur ini.
TAPI Samsung mencomotnya di upgrade OS-nya. Sedih? ya.
Aku coba cari aplikasi serupa di Play Store, sudah siap bayar kalau ada yang menawarkan. Tetap ga ada. Sedih? ya.
Di OS yang baru, tidak banyak fitur kamera yang baru. hanya panorama. hanya panorama.
Satu lagi yang nyesek, aplikasi Video Maker ternyata juga dihapus dari jajaran aplikasi. Aplikasi ini sebetulnya jarang kupakai tapi lumayan efektif untuk membuat film dari potongan video di kamera. Yang ada di Play Store kebanyakan sulit diandalkan.
Kamera video di OS yang baru memang menawarkan fitur pause recording. Artinya saat merekam, kita bisa jeda sejenak lantas dilanjutkan. Kelemahannya, tidak bisa mengatur transisi dan yang paling mengkhawatirkan adalah kerap crash. Ga bisa diandalkan.
Jadi sekian dulu curhat ga jelas untuk hari ini... Semoga saya dibukakan pintu hidayah :))


