Arahan Baru

1.120 hari! Seribu seratus dua puluh hari! 


Saya sedang mencoba-coba untuk mencari tema blog baru. Sebut saja penyegaran.

Itulah jarak kemalasan saya untuk tidak memperbarui konten di blog Ponselgrafer ini padahal begitu banyak kejadian yang sudah berlangsung. Bisa ditengok postingan terakhir saya soal iPhone 6 tercatat pada tanggal 10 September 2014. Padahal saat tulisan ini dibuat, kalender sudah menunjukkan tanggal 4 Oktober 2017. Time flies.

Malam ini saya mencoba membulatkan tekad dan mencoba untuk kembali aktif menulis di blog. Dan kebetulan saya datang dengan kabar baik dan kabar buruk.
Kabar baiknya, saya akan tetap menulis soal teknologi, ponsel pintar dan fotografi. Sebetulnya lebih ke pengalaman pribadi soal itu ketimbang ngotot menyadur artikel berbahasa asing (biarlah itu tugas media tekno yang sudah tumbuh menjamur). Kalau pun ada isu terkini, akan lebih bersifat opini ketimbang produk jurnalistik. Sudah ada wadah untuk produk jurnalistik di media tempat saya bekerja.

Entah ini masuk soal kabar baik atau bukan, saya sudah bukan lagi orang yang sama dengan saat memulai blog Ponselgrafer. Saya sudah tidak lagi memakai Samsung Galaxy SII sebagai daily driver. Saya berusaha untuk terus memakai tapi keterbatasan teknologi dan durabilitas komponen elektronik menjadi penghalang utama.

Saat ini saya mengandalkan P9, sebuah ponsel pintar besutan Huawei yang memiliki lensa ganda dengan teknologi algoritma kamera yang bekerja sama dengan merek kamera Leica. Saya masih memotret, dan hasilnya ada di Instagram. Saya cocok dengan kemampuan kameranya, meski spesifikasinya mulai tertinggal (RAM 3GB sementara teman-temannya sudah 4GB)


...dan saya kini juga mengambil video.


Dalam tiga tahun terakhir, meningkatnya kecepatan akses dan akomodasi media sosial akan video mendorong saya untuk belajar distribusi konten gambar bergerak melalui saluran-saluran tersebut. Video menjadi konten yang pertumbuhan konsumsinya makin melonjak dalam beberapa tahun terakhir dan seharusnya ini adalah fenomena yang ikut dirayakan, salah satunya oleh saya.

...dan saya juga memakai perangkat iOS untuk mengambil video.


Menggunakan iPhone merupakan pengalaman baru. Ekosistem aplikasi dan fitur baru yang sedang saya eksplorasi untuk mengambil gambar dan video. Saya bukan berniat untuk menjadi fanboy salah satu sistem operasi, tapi ini adalah upaya untuk membuat konten yang lebih baik, atau setidaknya menjadi jurnalis di era gawai.


...dan saya juga intens menggunakan kamera mirrorless.


Serinya A6000 mereknya Sony. Saya membeli kamera mirrorless ini sekitar 3 tahun lalu. Mungkin tidak lama setelah tulisan blog terakhir saya. Alasan membeli terkait bidang liputan saya yang memaksa berada di ruangan dengan pencahayaan yang terbatas dan saya pun menyerah dengan kemampuan sensor kamera ponsel. Saya pun juga mengeksplorasi gambar menggunakan kamera sebagai sarana ekspresi.

A post shared by Didit Putra Erlangga (@eldidito) on

Itulah mengapa arah blog ini pun akan berubah.

Konten dari blog ini akan mengalami pergeseran visi dan isi. Tidak lagi soal Android, tidak lagi soal Galaxy SII, tidak lagi soal fotografi ponsel, tapi akan lebih beragam. Semoga itu juga mencerminkan perjalanan dan transformasi saya sebagai pengguna gawai.

Dan kini tibalah saat untuk kabar buruknya.


Dalam rangka pengembangan persona internet saya yakni @eldidito, saya rasa akan lebih mudah bila situs ini diarahkan ke URL dengan nama sama. Oleh karena itu, saya mengubah nama url dari ponselgrafer dot blogspot dot com menjadi eldidito dot blogspot dot com meski peringatan datang bahwa tindakan tersebut bisa merusak engagement yang selama ini terbangun. Untunglah situs tua ini masih kecil sehingga navigasi apa pun akan memiliki resiko yang tidak terlampau membahayakan.

Demikian pengantar untuk arahan baru situs eldidito.blogspot.com ini. Akan banyak perombakan dalam beberapa hari terakhir. Semoga kerasan :D


Popular Posts